Si Bungsu (sakit)
Jam di atas nakas menunjukkan angka 00:30 ketika kurasakan si Kecil bergerak dengan gelisah di sampingku. Kuraih tubuh mungilnya itu ke pelukan,badannya agak hangat namun sedikit berkeringat. Kutepuk lembut punggungnya dan kubujuk dengan ASI. Dia tenang kembali.
Aku hampir terlelap ketika kurasakan dia kembali gelisah dan sedikit merengek. Keringatnya semakin banyak. Segera kunyalakan lampu utama lalu membangunkan si Abi,suamiku.
"Bi,bangun. Adek rewel,badannya hangat dan berkeringat".
Si Abipun segera terbangun dan langsung memeriksa kondisi si Kecil. Si Kecil semakin gelisah,kali ini disertai rintihan. Tangan mungilnya meraih tanganku lalu diarahkan ke perutnya.
"Adek kenapa, perutnya sakit?" tanyaku cemas. Dia mulai menangis dalam gendongan Abinya.
"Mi.....Mi.....Tiiiit.....tiiiit",rintihnya. Usianya memang baru lima belas bulan, baru mulai belajar bicara. Jadi pintar-pintarnya kami mengartikan bahasanya
"Tiiit.....tiiiit..."rengeknya sambil menepuk-nepuk perutnya.
"Perutnya sakit?"tanyaku.
Lalu tiba-tiba
"Uwwwwek..."
Komentar
Posting Komentar