Rumpi Hujan

 

Sudah beberapa hari ini,selepas dzuhur Tolitoli diguyur hujan. Curah hujan yang cukup deras menyebabkan banjir di beberapa titik,khususnya daerah perkotaan. Tentu saja hal itu menyebabkan beberapa aktifitas warga terganggu.

Sebelas dua belas dengan keadaan cuaca sore yang selalu hujan,beranda media sosial Mama Opo' beberapa hari ini juga hujan kata-kata mutiara. Status galaunya bertebaran di FB,WA dan Instagram miliknya.

"Ya Allah..Bukalah pintu rahmatMu dan bukakanlah pintu hatinya untukku".
"Hujan membawa rahmat,tetapi kalau setiap hari...Aku tamat".
"Jangan jadikan hujan alasan untukmu tak menepati janji".Itu beberapa di antara sekian banyak statusnya beberapa hari ini. 

"Hujan membawa kenangan. Tak perlu mengenangku,karena aku bukan masa lalu. Cukup ingat janjimu saja."
"Hujan membawa rahmat dan peringatan. Maka ingatlah janjimu padaku,semoga engkau selalu
 dirahmatiNya."

Bunyi statusnya hari ini yang kembali berseliweran di berandanya. Aku tersenyum membacanya. pasti sekarang Mama Opo' lagi galau.

"Assalamu 'alaikum. Notifnya Mama berisik dari tadi,"iseng kukirimkan pesan disertai emoji ngakak.

"Wa'alaikumsalaam. Umi' tetanggaku idolaku,pucuk dicinta ulampun tiba. Tetangga ter the best akhirnya menyapaku. Kita lagi galau e,butuh teman curhat,butuh didengar,butuh dihibur,butuh dimengerti dan butuh uang juga pastinya. Umi' ada waktu buat temani curhat toh,biar cuma sabantar,"panjang lebar voice notive dikirimnya padaku.

"Judul CLBK cocok kaya'nya,"godaku.

"Cocok,"balasnya disertai stiker jempol bengkak. 

"Memang tetangga ter the best,"lanjutnya dengan stiker hati berwarna pink.
 
"Astagfirulloh...Mama Opo' serius CLBK? Sama siapa?"mataku membulat sempurna.

"Banyak Mi. Timur ke barat,selatan ke utara,delapan penjuru mata angin,"lanjutnya. Sejenak alisku berkerut,mencoba mencerna arti dari VN yang baru saja dikirimnya.

"CLBK versi Mama Opo artinya?"tanyaku.

"Cicilan Lama Belum Kelar-kelar,pasti tadi negative thinking lagi toh",tanyanya cekikan.

"Astagfirulloh...maaf yah,Ma,"kataku merasa menyesal karena sempat berfikiran yang tidak-tidak.

"Santai saja Umi'. Tapi serius,sa pe jengkel deng dorang(mereka) yang bajanji-janji palsu. Katanya mau bayar tapi samapi sekarang zonk. Hujan jadi alasan tidak bisa datang babayar. Saya yang mau datangi,tidak bisa juga. Pagi sampai siang,dorang tidak ada di rumah,sore mereka so di rumah tapi so hujan juga."curhatnya panjang lebar dan seperti biasanya aku akan menjadi pendengar setianya. Saya salut sama Mama Opo',meskipun kesal dengan pelanggannya yang nunggak bayar cicilan,tak sekalipun dia menyebutkan nama-nama si penunggak. Katanya itu privacy costumer. Mungkin itu juga salah satu alasan barang dagangannya selalu laris manis. Meskipun kadang ada drama CLBK seperti sekarang. 

"Eh...sudah dulu Umi',terimakasih sudah jadi tempat Mama berkeluh kesah. bantu do'a agar yang nunggak itu di bukakan pintu hatinya untuk membayar,"katanya.

"Amiin...Insyaa Allah,besok dah pada datang bawa storan Ma. Atau kalau tidak beso sudah cerah jadi Mama bisa pergi menagih dan jualan lagi,"kataku menghiburnya. 

Malamnya,saat sedang berselancar di dunia maya,tak sengaja aku membaca status yang baru saja diunggahnya. Aku tertawa sendiri,merasa lucu dengan kata-kata itu.

"Utang Itu Bukan Mantan
        Jadi Jangan Coba Untuk Melupakan 
                    Apalagi Move On.....BAYAAAAAAAAR" 




  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Dasar Blog, Aku Padamu

Anatomi Buku

Pertemuan Pertama_ "kau yang ku tunggu"