Cerita Fiksi


Bismillah...

Tak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati. Kutipan dari Maya Angelou di awal link yang dishare oleh Bapak Sigid Purnomo selaku moderator pertemuan malam ini, terasa mengena di hati. Selama ini "cerita" yang saya simpan sendiri di hati sukses bikin gelisah, galau dan terbebani. Berbeda sekali jika "cerita" itu saya bagi lewat tulisan yang diberi sedikit "polesan". Kutipan itu sukses memantik semangat saya untuk mengikuti materi ini meskipun (jujur) ngintipnya ba'da subuh sembari menyiapkan sarapan dan bekal sebelum otw tempat tugas.

Menurut wikipedia, fiksi atau cerita rekaan adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi, dengan kata lain tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. 

Alur belajar malam ini agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini dikarenakan Bapak Sudomo, S.Pt selaku pemateri kita malam ini, mengadopsi alur belajar dari Pendidikan Guru Penggerak dengan  memodifikasikannya sesuai dengan tema kelas. Adapun alur pertemuan malam ini adalah:

      1.Mulai dari Diri

Hal paling mendasar sebelum kita memulai segala sesuatu adalah niat. Dengan adanya niat untuk menulis maka akan melahirkan semangat untuk terus memacu diri belajar. Ide dapat muncul dari peristiwa sekitar. Tentu saja dengan tema yang disukai dan dikuasai.

      2. Eksplorasi Konsep  
Pada bagian ini hal-hal yang dapat dieksplor antara lain :
Syarat-syarat menulis fiksi


  Bentuk-bentuk cerita fiksi
  • Fiksimini yaitu, beberapa kata yang menggambarkan satu cerita
  • Flash Fiction: jumlah kata khusus, misal 50 kata, 100 kata dll
  • Pentigraf: cerita pendek tiga paragraf
  • Cerpen: Jumlah kata lebih sedikit dari 7.500 kata
  • Novelet: Jumlah kata mulai 7.500 sampai 17.500 kata
  • Novela: Jumlah kata berkisar antara 17500 sampai 40.000 kata
  • Novel: Jumlah kata lebih banyak dari 40.000 kata.
Unsur-unsur pembangun cerita
  • Tema atau ide pokok cerita
  • Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya antara lain karakter, tujuan, tokoh, rintangan dan resolusi.
  • Penokohan adalah penggambaran secara jelas mengenai seorang tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
  • Latar/setting merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.
  • Sudut pandang adalah cara bercerita seorang penulis pada cerita yang dibuatnya.
Alur/plot adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
      3. Ruang Kolaborasi
Pada bagian ini, disajikan penggalan sebuah cerita oleh narasumber dan para peserta belajar ditantang untuk melanjutkan cerita tersebut berdasarkan sudut pandang masing-masing.
      4. Demonstrasi Kontekstual
Bagian ini menentukan bagian premis dari cerita. Premis akan membantu penulis agar tidak keluar dari jalur saat mengembangkan cerita
      5. Elaborasi Pemahaman
Perlu dipahami bahwa kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
      6. Koneksi Antar Materi
Gambar berikut adalah peta konsep dari materi yang telah dipelajari. Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.

        7. Aksi Nyata 
Aksi nyata yang diharapkan dari hasil belajar pertemuan kali ini adalah menulis resume yang mengolaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. 


"Belajar terus akan menjadikan kita seterusnya sebagai pembelajar"
                                                                                                                                     (Sudomo, S.Pt)















                                                                                    
     
       
                  
   











Komentar

  1. Tak ada penderitaan lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati.. Pertama membaca kalimat ini hati ku langsung terhenyuh bun.. Smoga bisa konsisten kita yah bunda dalam menulis.. Bunda sehat selalu dan tetap semangat membuat resume yah... ☺☺

    BalasHapus
  2. Kita bersama-sama tuk sukseskan pelatihan ya Bu..

    BalasHapus
  3. semua belajar, smg pasti bisa, semngat bareng ya bun?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Pertemuan Pertama_ "kau yang ku tunggu"