Konsep Buku Nonfiksi
Bismillah...
Tak terasa malam ini adalah pertemuan yang ke-14 pada BM angkatan 25 &26 dengan materi Konsep Buku Nonfiksi. Bersama Moderator cantik kita Ibu Leli Suryani dan Ibu Musiin, M.Pd,selaku narasumber. Beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Penelitian bahasa menunjukkan bahwa di antara empat keterampilan berbahasa,menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara apalagi bergosip.
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada
Jenis Buku Non Fiksi
1. Buku Catatan Pelajaran
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Memoar
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah, Pertama Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Penulis dapat mendaatkan ide dari:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Referensi penulisan buku bisa dari
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
Adapun susunan Anotomi Buku itu sendiri adalah :
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua, Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga, Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat, Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Adapun hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Jika kau bukan anak raja,juga bukan anak ulama besar,maka menulislah!
'imam Al-Gazali'
Rapi sekali.. jadi semangat membacanya.
BalasHapus